Shockbreaker Mobil
 | Rata-rata komponen mobil akan berkurang kinerjanya setelah masa 
pemakaian 5 tahun atau lebih dari 60.000 km. Begitu juga dengan 
shockbreaker mobil. Komponen ini sering juga disebut dengan shock 
absorber atau sokbreker.
Fungsi shockbreaker adalah untu meredam 
gerakan berlebih ayunan kendaraan. Shockbreaker dapat juga berati 
meredam guncangan. Bila mobil terjadi ayunan atau guncangan yang 
berlebih, maka akan mempengaruhi pengendalian dan kestabilan mobil. 
Ayunan  dan guncangan mobil akan sangat terasa bila melintasi jalan yang
 berlubang atau jalan tidak rata.
Memilih shockbreaker mobil itu harus 
pas. Pas sesuai dengan bobot kendaraan. Kadang mendapati shockbreaker 
mobil yang terasa keras atau shockbreaker mobil terasa empuk. Keras empuknya shockbreaker ini  berhubungan dengan daya redam guncangan terhadap bobot kendaraan.
Bila menaiki kendaraan tanpa 
shockbreaker, serasa menaiki kuda liar dijalanan. Ini berlaku juga untuk
 shockbreaker motor dan shockbreaker mobil. Rasa naik kuda juga akan 
dialami bila shockbreaker kendaraan rusak. Gejala shockbreaker rusak dapat dirasakan ketika kendaraan melewati gundukan jalanan atau polisi tidur.
Kalau dilihat secara fisik, ciri-ciri 
shockbreaker rusak adalah terdapat cairan rembesan oli pada seal shock. 
Merembesnya oli shockbreaker ini akan menurunkan tekanan shockbreaker. 
Alhasil, daya redam akan berkurang. Paling parah dari kondisi ini adalah
 shockbreaker mengeluarkan suara ketika kendaraan dijalankan. Suara 
“bletak bletok” semacam bunyi tumbukan antar komponen di dalam 
shockbreaker itu sendiri.
Bila sudah terjadi demikian, maka 
shockbreaker perlu di ganti. Sebenarnya shockbreaker bisa di perbaiki 
tanpa di ganti baru. tetapi cara resparasi shockbreaker ini belum 
terbukti ampuh. Hanya bisa digunakan sebagai perbaikan sementara. Kalau 
untuk jangka panjang, tidak direkomendasikan.
Bagi yang mobilnya mengalami 
shockbreaker rusak, sebaiknya diganti baru saja. Ini untuk kelayakan 
jangka panjang. Shockbreaker mobil yang dijual dipasaran sangat banyak 
macamnya. Untuk itu, perlu diperhatikan tips memilih jenis shockbreaker mobil yang bagus.
Jenis shockbreaker terbagi menjadi dua 
tipe. Tipe oli dan tipe gas. Kedua jenis shockbreaker ini mempunyai 
karakter berbeda. Banyak orang berpendapat bahwa tipe shockbreaker jenis
 oli lebih nyaman digunakan daripada jenis gas.
Dalam shockbreaker, terdapat istilah 
double action dan single action. Istilah ini merupakan perbandingan 
persentase compress dan rebound. Shockbreaker single action memiliki 
perbandingan 40 compress dan 60 rebound, maka double action sebaliknya. 
Dimana semakin tinggi angka persentase, maka sokbreker memiliki tahanan 
yang semakin kuat. Jadi saat rebound, selain per yang memiliki karakter 
memantulkan, sokbreker pun kian menambah kecepatan ketika pergerakan ke 
atas atau kembali ke posisi semula.
Sedangkan dari segi desain sokbreker, 
terdapat dua model; mono tube atau twin tube. Jenis twin tube, biasanya 
disebut shockbreaker tabung. Kalau diperbandingkan, shockbreaker twin 
tube lebih nyaman daripada yang mono tube. Shockbreaker tabung,
 karakternya tidak linear. Daya redaman shockbreaker berbeda disaat 
berat beban tinggi dan berat beban rendah. Semakin ditumpangi beban 
tinggi, maka kekerasannya semakin tinggi.
Untuk jenis shockbreaker mono tube, 
karakternya linier. Daya redaman shockbreaker pada semua berat beban 
adalah sama. Tekanan shockbreakernya pun sama.
Semua jenis shockbreaker tentu ada spesifikasi, kelebihan dan kelemahannya. Pastikan memilih jenis shockbreaker mobil
 yang terbaik untuk dipasang pada mobil. Saran saya, bila sering membawa
 mobil dengan berat beban penuh, sebaiknya pilih yang shockbreaker twin 
tube dengan jenis oli.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar