“Sebab, bagian ini tidak hanya berhubungan dengan aspek kenyamanan berkendara saja, tetapi juga keselamatan,” tutur Amris Fadilah, Service Advisor Garasi Motor, Bursa Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 15 September 2011.
Menurut Amris, komponen-komponen yang ada pada bagian tersebut juga saling ketergantungan satu dengan lainnya. Walhasil, bila ada satu di antara komponen yang bermasalah dan tak segera diperbaiki, maka permasalahan akan menjalar ke komponen lain.
Bila itu terjadi, maka Anda pun harus siap-siap merogoh kocek dalam-dalam. Sebab, biaya untuk memperbaikinya terbilang mahal. Karena itu, mendeteksi sedini mungkin permasalahan di bagian kaki-kaki wajib dilakukan setelah perjalanan jauh.
“Terlebih pada saat seperti itu, mobil melibas berbagai kondisi dan karakter jalanan. Kondisi itu sangat berpengaruh ke kaki-kaki mobil,” terang Amris.
Lantas apa saja bagian yang harus diperiksa? Bagaimana cara yang paling gampang untuk mendeteksi masalah di masing-masing komponen? Berikut penjelasan mantan mekanik yang pernah magang di pabrikan mobil di Korea Selatan tersebut.
1. Shockbreaker
Peranti ini bertugas untuk meredam guncangan di saat mobil melaju dan melibas berbagai kondisi lintasan. Shockbreaker yang terbuat dari baja itu bertugas membantu pegas atau per untuk menopang bobot mobil berikut muatan yang diangkutnya.
Bila sering menahan guncangan dengan beban berlebihan, daya tahan shockbreaker akan berkurang dan lemah. Bila hal itu terjadi, maka mobil akan terasa limbung saat dikendarai, terutama saat melaju kencang.
Untuk mendeteksi, cara yang paling gampang adalah dengarkan dengan saksama kala mobil melaju, adakah suara gemuruh dan gluduk-gluduk yang lebih keras dari biasanya. Kedua, pacu mobil dengan kecepatan sedang di jalanan lurus, lalu rasakan apakah laju mobil terasa limbung? Bila iya, berarti shockbreaker bermasalah.
2. Tierod dan Balljoint
Tierod dan end tierod dibuat dari bahan logam yang memiliki fungsi meneruskan gaya belok dari kemudi ke roda-roda. Sedangkan balljoint berguna untuk menopang knuckle arm.
Bila peranti itu telah aus atau rusak akibat sebab-sebab lain, maka kenyamanan berkendara juga akan terganggu. Tak hanya itu, mobil juga sulit dikendalikan sehingga bila dipacu dalam kecepatan tinggi akan membahayakan karena kestabilan juga terganggu.
Untuk mengetahui kondisi komponen itu, Anda cukup mendongkrak roda bagian depan. Kemudian mintalah tolong seseorang untuk memegang kemudi mobil agar roda tidak bergerak. Setelah itu, guncang-guncang roda ke arah dalam dan keluar secara bergantian beberapa kali.
Bila terasa 'oblak' atau seperti ada guncangan tidak stabil berarti komponen tersebut bermasalah. “Anda juga bisa mengamati bentuk fisik komponen itu, bila sudah tidak halus lagi atau luka berarti sudah aus,” terang Amris.
Selain itu, tierod mendengarkan suara yang muncul dari arah lengan roda tempat tierod berada. Pasalnya, komponen itu memiliki bantalan bola untuk bergerak. Bila bantalan bola mulai kendur atau aus, maka akan menimbulkan suara. “Bila telah parah akan berbunyi kletek-kletek,” ujar Amris.
3. Bushing arm
Komponen ini merupakan selongsong besi yang disokong karet. Fungsinya sebagai titik tumpu antara roda dan lengan pencengkeramnya. Bushing bertugas meredam getaran pada sambungan antar komponen suspensi dari logam tersebut.
Kerusakan pada bushing tidak hanya menyebabkan suara berisik, tetapi juga mempengaruhi kenyamanan pengendalian mobil. Bahkan laju mobil tidak akan stabil. Hal itu tentu membahayakan keselamatan manakala Anda menggeber mobil di jalan bebas hambatan.
Cara mudah untuk mendeteksi kondisi komponen itu adalah dengan mencermati arah laju mobil. Bila cenderung melenceng ke kanan atau ke kiri dan dari bagian roda terdengar suara gemuruh berarti bushing arm bermasalah.
4. Bushing Stabiliser
Komponen ini cara kerjanya sama dengan bushing arm. Hanya, dia berada di link stabilizer, yaitu komponen penyeimbang suspensi kiri dan kanan.
Salah satu tanda komponen itu bermasalah adalah munculnya suara mendecit. Bahkan juga muncul suara gemuruh kala mobil direm.
Cara lain untuk mendeteksinya adalah pacu mobil di jalan lurus dalam kecepatan sedang lantas lepaskan roda kemudi. Bila mobil ‘lari’ ke arah kanan atau kiri dan terasa berat untuk mengembalikannya berarti komponen itu bermasalah atau sudah oblak.
5. Bearing
Komponen ini merupakan bantalan di roda sehingga fungsinya sangat vital bagi putaran roda dan kestabilan laju mobil. Cara untuk mendeteksi kondisi komponen itu cukup mudah, yaitu dengan mendengarkan apakah ada suara 'mendung' di roda yang ditengarai bearing-nya bermasalah.
Cara yang mudah namun akurat adalah dengan memperhatikan putaran roda. Caranya, dongkrak satu per satu roda. Kemudian perhatikan apakah putaran roda terasa halus atau bergetar seperti menggelinjang. “Bila bergetar dan disertai bunyi gemuruh berarti bearing bermasalah,” jelas Amris.
6. Ban
Kasus yang kerap muncul setelah mobil diajak melakukan perjalanan jauh adalah beberapa bagian ban terkikis lebih banyak ketimbang yang lainnya. Meski tingkat kikisan kadang tak terlihat dengan jelas bila dilihat sekilas, efeknya cukup terasa.
Laju mobil tidak seimbang sehingga dalam waktu lama, kikisan di bagian ban akan terus bertambah dan ban pun akan aus sebelum waktunya. Cara untuk mendeteksi ban setelah perjalanan jauh memang cukup pelik dan tak mudah.
Oleh karena itu, sangat disarankan melakukan rotasi ban. “Itu cara yang paling aman dan cukup bijaksana agar ban awet dan kenyamanan suspense terjaga,” kata Amris. (Soal rotasi ban sudah dimuat di tempointeraktif.com, lihat "Agar Ban Tak Cepat Gundul").
Tidak ada komentar :
Posting Komentar