Minggu, 31 Januari 2016

Sistem Suspensi Mobil

www.mobilku.org - Suspensi mobil sering disebut sebagai kaki-kaki mobil, beberapa jenis mobil memiliki sistem suspensi yang berbeda misalnya jenis mobil niaga berbeda dengan mobil sedan atau SUV atau MPV. Selain berbeda pada tiap jenis mobil, sistem suspensi antara varian varian satu dengan yang lain misalnya untuk mobil MPV sistem suspensi antara kijang tahun 90 an berbeda dengan Innova, perbedaan ini berdampak pada kenyamanan penumpang dan kemampuan mobil meredam kejut yang ditimbulkan oleh permukaan jalan yang tidak rata. Berikut adalah ulasan detail dari suspensi mobil

SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi kendaraan terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, ball joint, stabilizer, bar, strut bar, suspension arm, bumper. Jenis suspensi dibagi menjadi 3 yakni Suspensi Independen, Rigid axle dan Special suspension dengan penggolongan pada gambar di bawah:
KOMPONEN UTAMA SUSPENSI
I. PEGAS
Pegas terbuat dari baja dan berfungsi untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan dan getaran roda-roda agar tidak ke bodi.
a. Pegas Coil
b. Pegas Daun
c. Pegas Batang Torsi

II. SHOCK ABSORBER
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun) pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan.
Cara Kerja Shock absorber.
Pada bagian dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber.
Saat Kompresi Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi peredaman.
Saat Ekspansi Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi peredaman.

Tipe Shock Absorber
a. Penggolongan Menurut Cara Kerja
* Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi peredaman.
* Shock absorber kerja ganda (double action)
Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi peredaman.
b. Penggolongan Menurut Konstruksi
* Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.

* Shock absorber tipe twin tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working chamber dan reservoir chamber.
c. Penggolongan Menurut Medium Kerja
* Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
* Shock absorber tipe gas, shock absorber tipe gas ini adalah shock absorber hidraulis yang diisi dengan gas.
Gas yang biasa digunakan adalah nitrogen, yang dijaga pada tekanan rendah 10–15 kg/cm2
atau tekanan tinggi 20–30 kg/cm2


III. BALL JOINT
Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga sebagai sumbu putaran roda saat kendaraan membelok.

Pelumas Ball Joint
Pada bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan yang setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base. Pada tipe ball joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.

IV. STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada ke dua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage. Pada bagian tengah ke frame pada dua tempat melalui bushing.


Cara Kerja
Umumnya pada saat kendaraan membelok , pegas roda bagian luar (outer spring) mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring) tertekan akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini
berfungsi mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman
V. STRUT BAR
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju-mundur, saat menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
 

VI. BUMPER
Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum.


TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI
I.  SUSPENSI  RIGID
Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros (axle) dan banyak digunakan pada suspensi depan dan belakang kendaraan niaga (truck) juga suspensi belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.


II. SUSPENSI INDEPENDENT
Pada suspensi independent roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh satu poros (axle) Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Digunakan pada suspensi depan mobil penumpang dan truck kecil juga suspensi belakang mobil penumpang.


SISTEM SUSPENSI DEPAN
I. TIPE MACPHERSON STRUT

II. TIPE MACPHERSON DENGAN LOWER ARM BERBENTUK L
III. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS COIL
IV. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN BATANG TORSI


V. PEGAS DAUN PARALEL (PARALLEL LEAF SPRING)
* Under Slung Parallel Leaf Spring

* Over Slung Parallel Leaf Spring

SISTEM SUSPENSI BELAKANG
I. TIPE PEGAS DAUN PARAREL
Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi tipe ini disebut live axle yaitu satu unit terdiri dari differential, axle shaft dan wheel hub.


Shackle berfungsi untuk mengimbangi perubahan panjang leaf spring karena beban Bushing karet berfungsi untuk menyerap getaran agar tidak pindah ke bodi.

II. TIPE SEMI-TRAILING ARM
III. TIPE STRUT DUAL-LINK
IV. TRAILING ARM DENGAN TWIST BEAM
V. PEGAS DAUN PARAREL DENGAN HELPER SPRING
VI. TIPE TRUNNION

OSKILASI DAN KENIKMATAN KENDARAAN
I. SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT
Sprung weight adalah berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh pegas.
Unsprung weight adalah berat roda dan komponen-komponen mobil yang tidak ditopang oleh
pegas.
Pada umumnya makin besar sprung weight dari suatu kendaraan akan menjadikan kendaraan lebih nyaman karena kemungkinan bodi untuk terguncang kecil.
II. OSKILASI SPRUNG WEIGHT
Oskilasi sprung weight terdiri dari bouncing, yawing, rolling, pitching.
* Pitching adalah oskilasi turun naik bagian depan dan belakang kendaraan terhadap titik tengah (titik berat) kendaraan dilihat dari samping kendaraan. Disebabkan oleh pegas-pegas lemah.
* Rolling terjadi saat kendaraan membelok atau melalui jalan bergelombang, salah satu pegas mengembang dan pegas lain mengkerut.
* Bouncing adalah gerakan naik-turun kendaraan secara keseluruhan, saat melalui jalan bergelombang dengan kecepatan tinggi. Disebabkan oleh pegas-pegas lemah.
* Yawing adalah gerakan bodi kendaraan ke arah kanan dan kiri terhadap titik tengah kendaraan dilihat dari atas kendaraan.
III. OSKILASI UNSPRUNG WEIGHT
* Hopping adalah gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya terjadi pada jalan bergelombang pada kecepatan sedang dan tinggi.
* Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang berlawanan pada roda kiri dan kanan.
Tramping mudah terjadi pada suspensi tipe rigid.
* Wind up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang disebabkan moment
penggerak kendaraan.

Beberapa Tips Untuk Meninggikan Mobil 4x4 Anda


Kendaraan 4x4 atau offorad identik dengan ban besar dan ground clearance yang tinggi, tetapi suntuk meninggikan kendaraan anda perlu memperhitungkan fungsi dan resikonya.

Pada dasarnya ada dua prinsip meninggikan mobil untuk offroad (lift up), yaitu suspension lift-up dan body lift-up. Dua cara ini punya banyak keuntungan dari mulai semakin luasnya ruang ban besar, ground clearance maksimal, kemampuan offroad yang meningkat dari mulai menjajal handicap sulit hingga masuk ke medan berair yang cukup dalam.

Kedua prinsip tadi bisa di aplikasikan masing-masing atau dikolaborasikan yang penting anda sudah punya konsep yang jelas, untuk apa di lift-up.. karena cara ini emang hemat, jadi jangan sampai bikin kita membabi buta ,apapun langkah yang diambil, telilti dulu apakah pitman arm, slang rem, shoc absorber dan bump stopper perlu ikut diperpanjang atau tidak.

Per Keong dengan Gardan Rigid
Ada dua cara umum untuk menggunakan jenis ini. pling gampang pake spacer 50mm di dudukan per, travel akan tetap tapi turunnya per keong jadi nambah ground clearence, sebaiknya dibarengi shock panjang.. dengan ini karakter karakter kendaraan anda akan berubah. Kalau masih kurang tinggi artinya perlu lift-up kit, maksimal 50mm untuk yang bodinya tidak terlalu besar, kalau yang lebih bisar bisa sampai 80mm. Jangan lupa batang kolong mobil (traction bar & lateral bar) juga perlu penyesuaian.



Per Daun dengan Gardan Rigid
Me roll per standar dengan tinggi sekitar 50mm, dengan ini travel bertambah, shock juga sama perlu ganti yang lebih panjang, tapi seiring waktu jarus di roll ulang, soalnya pasti balik lagi



Ganti Shackle atau Anting Per
Memanjangkan shackle bisa dilakukan maksimum 2 kali ukuran standarnya gan. Cara ini ga terlalu banyak merubah karakter, soalnya strukter juga tetep, hampir sama dengan over axle (mindahin per ke atas gardan) yang ga terlalu banyak ngerubah, kalo masih kurang tinggi, selipin blok spacer aja diantara gardan dan per nya.



Torsion Bar
Cara ini bisa dibilang gampangtoleransi sampai 50mm bisa disesuaikan dengan penyetelan batang torsi standar, perhatikan juga selang rem gan biar ga kecekek gitu juga pitman arm dan shock apa masih mampu ga mengcounter travel baru, dan yang paling penting perhatikan tinggi idealnya juragan sekalian



Body-Lift
Cara ini adalah mengganti mounting body standar, tebelnya sekitar 30 sampai 50mm, kalo lebih dari itu juga ga bagus karena gerak bodi dan sasis ga kompak bahannya kebanyakan pake karet polyurethane. cara ini hanya akan menaikan body, suspensi tidak terpengaruh sama sekali tetapi akan membuat getaran suspensi teredam, karena karet diantara body dan sasis.



Kit Lift-Up
Ada banyak paket lift up ditawarkan , tergantung kebutuhan anda sekalian, sesuai harga dan spek yang dibutuhkan. selalu memperhitungkan kebutuhan medan yang akan dilalui adalah cara terbaik dalam membeli paket lift up, sebaiknya jangan hanya terpengaruh akan iklan yang ditawarkan.




Pada bagian kaki-kaki tentu harus disesuaikan. Namun untuk meninggikan suspensi (suspension lift) tidak mutlak. Hal itu tergantung ukuran ban yang digunakan. Biasanya ban bawaan dari pabrik untuk mobil berpenggerak 4x4 adalah 29 inci.

Upayakan memilih ban yang lebih besar. Namun, satu hal yang patut diingat adalah, penambahan ukuran ban itu jangan melebihi 3 inci. Setelah ban terpasang, lakukan pengujian apakah saat setir mobil dibelokkan ban menyangkut di spakboard. Bila hal itu terjadi, maka peninggian suspensi diperlukan.

Saat meninggikan suspensi, shock absorber juga harus diganti. Shock tersebut banyak sekali tersedia di toko-toko komponen dan suku cadang mobil.

Namun, mobil yang suspensinya ditinggikan akan limbung kala dikendarai terutama di saat melibas jalanan bebatuan atau berlubang. Oleh karena itu gunakan perangkat suspensi yang berkarakter keras.

“Begitu pula, sesuaikan beberapa komponen kaki-kaki , per, serta pelek dengan ketinggian dan karakter suspensi, serta ukuran ban.

Untuk ban gunakan ban yang memiliki karakter sesuai untuk lintasan berlumpur. Saat ini banyak sekali jenis ban seperti itu, diantaranya Mud Terrain, Super Swamper , Jeep Service, atau Extra Grip dan lain-lain. Mereknya pun bermacam-macam.


Amankan kabel dan lubang udara

Sebagai langkah antisipasi agar anda tidak mendapatkan masalah kala membawa mobil anda melibas jalan berair, seperti sungai atau kubangan maka pastikan lubang saluran air atau udara (air intake) di mesin harus dibuat lebih tinggi.

Anda bisa menggunakan sambungan dari bahan logam dengan ukuran tinggi dan diarahkan ke atas menyerupai cerobong atau selang dari bahan kuat (seperti selang radiator). Hal itu dimaksudkan untuk menghindari air masuk ke ruang bakar mesin.

Jangan lupa untuk membungkus kabel kelistrikan dengan isolasi yang kuat dan rapat. Hal ini untuk mengantipasi kabel terkena air sehingga menimbulkan sambungan arus pendek yang mengakibatkan sistem kelistrikan mobil.

Selain itu tutup dengan seal tutup karburator (bila mobil masih menggunakan karburator), begitu pula dengan filter udara, tutup distributor dank oil. Ikat kabel busi dengan tierap agar tak mudah lepas.

Untuk kipas radiator gunakan viscous coupling. Hal itu untuk mencegah kipas tertahan oleh air kala mobil melibas jalan berair seperti sungai atau kubangan. Air yang diterjang pun tak akan muncrat kemana-mana.




Tak ada ubahan di bodi dan mesin


Satu hal yang perlu digarisbawahi, anda tak perlu melakukan ubahan pada mesin atau bodi bila tipe modifikasi yang anda pilih adalah ALTO untuk medan off road ringan.

Tenaga mesin dari pabrikan tentu sudah disesuaikan dengan karakter medan itu. Terlebih bila mobil anda adalah SUV 4x4.

Sesuaikan tambahan aksesoris

Bila anda menginginkan kesan off road yang lebih kental, maka tidak ada salahnya menggunakan aksesoris tambahan. Diantaranya, wings, rack atas (roof rack), over fender, dan lain-lain.

Hanya, sesuaikan aksesoris tersebut dengan kegunaan, kebutuhan, jenis dan peruntukkan mobil, serta biaya yang harus anda keluarkan
Namun, sekadar ancar-ancar untuk ongkos jasa peninggian suspensi dan peninggian bodi sekitar Rp 5 – 5,3 juta. Ongkos tersebut belum termasuk pasang aksesoris, merapikan mesin dan kabel sistem kelistrikan.